Bantalan Jembatan Neoprene adalah Bantalan Jembatan yang dibuat dari Karet Neoprene. Neoprene merupakan salah satu jenis karet sintetis yang diproduksi
dengan proses polimerisasi radikal bebas dari chloroprene. Kalium
persulfat (potassium persulfate) digunakan untuk mengawali proses
polimerisasi dan selanjutnya nukleofil bifungsional, logam oksida
seperti zink oksida, dan
thioureas digunakan untuk mengikat silang ikatan polimer tunggal. Dalam proses produksinya, neoprene dapat diproduksi dalam bentuk closed cell maupun open cell . Bentuk closed cell bersifat tahan air atau waterproof, kurang kompresibel, dan lebih mahal, sedangkan bentuk open cell lebih bersifat breathable. Neoprene memiliki keunggulan dibandingkan dengan karet alami atau natural rubber, diantaranya adalah :
thioureas digunakan untuk mengikat silang ikatan polimer tunggal. Dalam proses produksinya, neoprene dapat diproduksi dalam bentuk closed cell maupun open cell . Bentuk closed cell bersifat tahan air atau waterproof, kurang kompresibel, dan lebih mahal, sedangkan bentuk open cell lebih bersifat breathable. Neoprene memiliki keunggulan dibandingkan dengan karet alami atau natural rubber, diantaranya adalah :
- Lebih tahan terhadap degradasi sehingga sesuai untuk diaplikasikan pada produk seperti gasket, selang, dan bahan pelapis anti korosi
- Lebih tahan bakar dibanding karet berbahan dasar hidrokarbon sehingga sesuai untuk diaplikasikan pada sarung tangan dan masker wajah
- Neoprene juga tahan terhadap kondisi ekstrem sehingga digunakan untuk melapisi tempat pembuangan limbah. Titik lebur neoprene adalah pada sekitar suhu 260°C.
Neoprene
ditemukan pada tahun 1930 oleh DuPont Company dan menjadi bahan pembuat
bantalan (bearing) yang paling populer di tahun 1950-an ketika bantalan
neoprene berlapis baja diperkenalkan pada waktu itu. Bantalan neoprene
sekarang menjadi sering digunakan untuk mendukung struktur jembatan.yang
bertujuan meminimalisir kebutuhan perawatan jembatan. Saat ini,
neoprene banyak diproduksi untuk bahan pembuatan Bantalan Jembatan
selain karet alami (natural rubber). Penggunaan neoprene
(polychloroprene) atau natural rubber (polyisoprene) ditentukan oleh
beberapa factor seperti temperature, biaya, dan persentase licin
(slippage). Natural rubber digunakan ketika dibutuhkan sifat fisik dan
mekanis yang tahan terhadap kondisi iklim yang dingin dan koefisien
redam yang tinggi pada zona aktivitas seismic yang tinggi, sedangkan
neoprene lebih diaplikasikan pada kondisi yang membutuhkan ketahanan
terhadap minyak dan ozon (LCL-Bridge INC.)
- Bantalan Jembatan Neoprene memungkinkan transfer beban yang halus dan seragam dari tiang jembatan menuju substruktur jembatan dan saat terjadi pelenturan atau defleksi tiang di bawah beban, rotasi tiang pada bantalan juga dapat terjadi.
- Saat tekanan thermal terjadi,Bantalan Jembatan Neoprene memungkinkan terjadinya gerakan lateral dan longitudinal pada tiang
- Ekspansi dan kontraksi thermal diserap dengan kemampuan bantalan neoprene untuk melepaskan dan menerima pergeseran (shear), hal tersebut dikarenakan bantalan neoprene tidak memiliki bagian yang dapat bergerak. Bantalan Jembatan Neoprene memungkinkan tidak adanya pergeseran (sliding movement) antara tiang dan bantalan maupun antara bantalan dan penyangga.
Untuk memenuhi kebutuhan Bantalan Jembatan Neoprene dalam pembangunan jembatan di Nusantara, BCS Rubber memproduksi Bantalan Jembatan Neoprene baik tipe Plain maupun Laminated . Selain neoprene, BCS Rubber juga memproduksi Bantalan Jembatan berbahan Natural Rubber.
Beberapa ukuran Bantalan Jembatan tipe plain atau tanpa lapisan lempengan baja yang banyak digunakan dan sesuai dengan standard PU, yaitu :
- Tipe 1 (350 x 300 x 36) mm
- Tipe 2 (400 x 350 x 39) mm
- Tipe 3 (450 x 400 x 45) mm
CV. Bhineka Abadi Sejahtera
Telepon dan Fax 0341 725411
Mobile 081703213011 / 085230151812
karetjembatanabadi@gmail.com / elastomer.jembatan@yahoo.com
Sumber Pustaka :
Amscot. Neoprene Bridge Bearing. http://amscotnj.com/pdf/Amscot_Neoprene_New_Catalog_Sheet.pdf. Akses Maret 2015
Anonymous. 2010. Category:1038 bearing pads for structures. http://epg.modot.org/index.php?title=Category:1038_bearing_pads_for_structures. Akses Maret 2015
Anonymous. 2014. Franklin Avenue Bridge. http://en.wikipedia.org/wiki/Franklin_Avenue_Bridge. Akses Maret 2015
Anonymous. 2015.Neoprene. http://en.wikipedia.org/wiki/Neoprene. Akses Maret 2015
Cook, R. A. and Allen, D. 2009. Stiffness Evaluation of Neoprene bearing pads Under Long-Term Loads. University of Florida. http://www.dot.state.fl.us/research-center/Completed_Proj/Summary_STR/FDOT_BD545_39_rpt.pdf. Akses Maret 2015
Cosmec. 2012. Elastomeric bearings. http://cosmecinc.com/Elastomeric%20Bearings. Akses Maret 2015
LCL-Bridge, INC. Elastomeric Bearings (L E series). http://www.lcl-bridge.com/elastomeric.html. Akses Maret 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar